B. BESI
Pengertian Besi
Besi adalah logam
transisi yang paling banyak dipakai karena relatif melimpah di alam dan mudah
diolah. Besi murni tidak begitu kuat, tetapi bila dicampur dengan logam lain
dan karbon didapat baja yang sangat keras. Biji besi biasanya mengandung
hematite (Fe2O3) yang dikotori oleh pasir (SiO2)
sekitar 10 %, serta sedikit senyawa sulfur, posfor, aluminium dan mangan.(Syukri
,1999 : 623).
Keberadaan Besi di Alam
Besi merupakan salah satu unsur paling biasa di
Bumi, membentuk 5% daripada kerak Bumi. Kebanyakan besi ini hadir dalam
pelbagai jenis oksida besi, seperti bahan galian hematit,magnetit, dan takonit. Sebahagian besar teras bumi dipercayai mengandungi aloi logam besi-nikel. Sekitar 5%
daripada meteorit turut mengandungi
aloi besi-nikel. Walaupun jarang, ini merupakan bentuk utama logam besi
semulajadi dipermukaan bumi.
Dalam perindustrian, besi dihasilkan
daripada bijih, kebanyakannya hematit (sedikit Fe2O3) dan magnetit
(Fe3O4), melalui penurunan oleh karbon dalam relau hembus (blast furnace) pada suhu sekitar 2000 °C. Dalam relau
hembus, bijih besi, karbon dalam bentuk kok, dan fluks seperti batu kapur diisikan di bahagian atas relau, sementara semburan udara panas
dipaksa untuk masuk ke dalam relau di bahagian bawah.
Dalam relau, kok bertindak balas dengan oksigen dalam hembusan udara untuk menghasilkankarbon monoksida:
Karbon monoksida mengurangkan bijih besi
(dalam persamaan kimia di bawah, hematit) kepada besi lebur, menjadi karbon dioksida di dalam proses
tersebut:
Fluks ditambah untuk meleburkan bendasing dalam
bijih, terutamanya silikon dioksida pasir dan lain-lain silikat. Fluks biasa termasuklah batu kapur (terutamanya kalsium karbonat) dan dolomit (magnesium karbonat).
Fluks yang
lain boleh digunakan bergantung kepada jenis bendasing yang perlu diasingkan
daripada bijih. Di bawah kepanasan relau, batu kapur mengurai menjadi kalsium oksida (kapur tohor):
Kalsium oksida bergabung dengan silikon dioksida
untuk menghasilkan sanga.
Sanga melebur oleh kerana haba di dalam relau,
berbanding dengan silikon dioksida yang tidak akan melebur di bawah haba yang
sama. Pada dasar relau, sanga yang melebur terapung atas leburan besi yang
lebih tumpat, dan hanyut ke tepi relau yang mungkin akan dibuka untuk
mengalirkan sanga keluar daripada leburan besi. Besi ini, apabila disejukkan,
akan dipanggil besi mentah, sementara sanga boleh digunakan sebagai bahan untuk pembinaan jalan raya atau untuk
menyuburkan tanah yang kurang mineral untuk pertanian.
Anggaran sebanyak 1,100 Jt (juta tan) bijih besi
dihasilkan di seluruh dunia dalam tahun 2000, dengan nilai pasaran kasar mencecah lebih kurang 25 bilion dolar Amerika. Pengeluaran bijih berlangsung di 48 negara, dengan
lima pengeluar terbesar merupakan China, Brazil,Australia, Rusia dan India, menghasilkan 70%
daripada pengeluaran bijih besi dunia. 1100 Jt bijih besi digunakan untuk
menghasilkan lebih kurang 572 Jt besi mentah.
Sifat Fisika Besi
Ciri-ciri fisik
|
||||||||||||||||||||||
7,86 g/cm³
|
||||||||||||||||||||||
6,98 g/cm³
|
||||||||||||||||||||||
13,81 kJ/mol
|
||||||||||||||||||||||
340 kJ/mol
|
||||||||||||||||||||||
(25 °C) 25,10 J/(mol·K)
|
||||||||||||||||||||||
|
||||||||||||||||||||||
Ciri-ciri atom
|
||||||||||||||||||||||
kubus pusat badan
|
||||||||||||||||||||||
pertama: 762,5 kJ/mol
|
||||||||||||||||||||||
ke-2: 1561,9 kJ/mol
|
||||||||||||||||||||||
ke-3: 2957 kJ/mol
|
||||||||||||||||||||||
Jari-jari atom (terhitung)
|
||||||||||||||||||||||
Sifat Kimia Besi
Keterangan Umum Unsur
|
|
besi, Fe, 26
|
|
55,845(2) g/mol
|
|
2, 8, 14, 2
|
1. Mempunyai daya
hantar listrik dan panas yang baik. Karena emiliki ikatan ganda dan ikatan
kovalen logam.
2. Besi murni
cukup reaktif. Dalam udara lembab cepat teroksidasi membentuk besi (III) oksida
hidrat.(Cotton,1989 :462).
Lain-lain
|
|||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||
(20 °C) 96,1 nΩ·m
|
|||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||
(300 K) 80,4 W/(m·K)
|
|||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||
(25 °C) 11,8 µm/(m·K)
|
|||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||
Kecepatan suara
(pada wujud kawat) |
|||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||
211 GPa
|
|||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||
82 GPa
|
|||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||
170 GPa
|
|||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||
0,29
|
|||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||
4,0
|
|||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||
608 MPa
|
|||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||
490 MPa
|
|||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||
Isotop
|
|||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||
|
Ekstraksi Besi
Pada zaman dahulu,
manusia telah berhasil mengekstrak besi dari bijihnya yang berupa senyawa
seperti hematit (Fe2O3). Campuran
gilingan besi dan arangnya di biarkan di atas bara sehingga besi meleleh,
kemudian besi itu di tampung. Selanjutnya campuran besi dan arang di letakkan
di atas tanur kecil dan di hembuskan udara dari dasar tanur. Akan tetapi suhu
yang dicapai dengan cara ini masih lebih rendah jika dibandingkan dengan tanur
tinggi (tanur hembus) modern yang di kenal masa kini. (Keenan,1992 :
182).
Pengolahan Besi
Besi adalah logam yang
paling luas dan paling banyak penggunaanya. Hal tersebut disebabkan tiga alasan
berikut yaitu:
a.
Bijih besi relatif malimpah di berbagai penjuru dunia.
b.
Pengolahan besi relatif murah dan mudah.
c.
Sifat – sifat besi yang mudah dimodifikasi.
Besi terdapat di alam dalam bentuk senyawa, antara lain sebagai hematit (Fe2O3), magnetit (Fe3 O4), pirit (FeS2) dan siderit ( FeCO3).
Besi terdapat di alam dalam bentuk senyawa, antara lain sebagai hematit (Fe2O3), magnetit (Fe3 O4), pirit (FeS2) dan siderit ( FeCO3).
Tambang bijih besi di Indonesia
terdapat di:
1. Cilacap, Jawa Tengah
2. Cilegon, Banten
3. Gunung Tegak, Lampung
4. Lengkabana, Sulawesi Tengah
5. Longkana, Sulawesi Tengah
6. Peg. Verbeek, Sulawesi Tengah
7. Pulau Demawan, Kalimantan Selatan
8. Pulau Sebuku, Kalimantan Selatan
9. Pulau Suwang, Kalimantan Selatan.
Pengolah bijih besi terbesar adalah PT. Krakatau Steel yang berada di Cilegon, Jwa Barat.
Pengolah bijih besi terbesar adalah PT. Krakatau Steel yang berada di Cilegon, Jwa Barat.
Tempat Pengolahan Besi ( Tanur Sembur )
Proses pengolahan bijih besi untuk menghasilkan logam besi dilakukan dalam tanur sembur (blast furnace). Tanur sembur berbentuk menara silinder dari besi atau baja dengan tinggi sekitar 30 meter dan diameter bagian perut sekitar delapan meter. Karena tingginya alat tersebut, alat ini sering juga disebut sebagai tanur tinggi. Bagian – bagian dari tanur tinggi adalah sebagai berikut:
Proses pengolahan bijih besi untuk menghasilkan logam besi dilakukan dalam tanur sembur (blast furnace). Tanur sembur berbentuk menara silinder dari besi atau baja dengan tinggi sekitar 30 meter dan diameter bagian perut sekitar delapan meter. Karena tingginya alat tersebut, alat ini sering juga disebut sebagai tanur tinggi. Bagian – bagian dari tanur tinggi adalah sebagai berikut:
a. Bagian puncak yang
disebut dengan Hopper, dirancang sedemikian rupa sehingga bahan – bahan yang
akan diolah dapat dimasukkan dan ditambahkan setiap saat.
b. Bagian bawah puncak,
mempunyai lubang untuk mengeluarkan hasil – hasil yang berupa gas.
c. Bagian atas dari
dasar (kurang lebih 3 meter dari dasar), terdapat pipa – pipa yang dihubungkan
dengan empat buah tungku dimana udara dipanaskan (sampai suhunya kurang lebih
1.100o C). udara panas ini disemburkan ke dalam tanur melalui pipa – pipa
tersebut.
d. Bagian dasar tanur,
mempunyai dua lubang yang masing – masing digunakan untuk mengeluarkan besi
cair sebagai hasil utama dan terak (slag) sebagai hasil samping.
Proses Pengolahan Besi
Secara umum proses pengolahan besi dari bijihnya dapat berlangsung dengan urutan sebagai berikut:
a. ) Bahan – bahan dimasukkan ke dalam tanur melalui bagian puncak tanur.
Bahan – bahan ini berupa:
1.) Bahan utama yaitu bijih besi yang berupa hematit (Fe2O3 ) yang bercampur dengan pasir (SiO2) dan oksida – oksida asam yang lain (P2O5 dan Al2O3). Batuan – batuan ini yang akan direduksi.
2.) Bahan – bahan pereduksi yang berupa kokas (karbon).
3.) Bahan tambahan yang berupa batu kapur (CaCO3) yang berfungsi untuk mengikat zat – zat pengotor.
Secara umum proses pengolahan besi dari bijihnya dapat berlangsung dengan urutan sebagai berikut:
a. ) Bahan – bahan dimasukkan ke dalam tanur melalui bagian puncak tanur.
Bahan – bahan ini berupa:
1.) Bahan utama yaitu bijih besi yang berupa hematit (Fe2O3 ) yang bercampur dengan pasir (SiO2) dan oksida – oksida asam yang lain (P2O5 dan Al2O3). Batuan – batuan ini yang akan direduksi.
2.) Bahan – bahan pereduksi yang berupa kokas (karbon).
3.) Bahan tambahan yang berupa batu kapur (CaCO3) yang berfungsi untuk mengikat zat – zat pengotor.
b. Udara panas
dimasukkan di bagian bawah tanur sehingga menyebabkan kokas terbakar.
H = - 394 kJDC(s) + O2(g) CO2(g)
Reaksi ini sangat eksoterm (menghasilkan panas), akibatnya panas yang dibebaskan akan menaikkan suhu bagian bawah tanur sampai mencapai 1.900o C.
H = - 394 kJDC(s) + O2(g) CO2(g)
Reaksi ini sangat eksoterm (menghasilkan panas), akibatnya panas yang dibebaskan akan menaikkan suhu bagian bawah tanur sampai mencapai 1.900o C.
c. Gas CO2 yang
terbentu kekmudian naik melalui lapisan kokas yang panas dan bereaksi dengannya
lagi membentuk gas CO.
H = +173 kJDCO2(g) + C(s) 2 CO(g)
Reaksi kali ini berjalan endoterm (memerlukan panas) sehingga suhu tanur pada bagian itu menjadi sekitar 1.300o C.
H = +173 kJDCO2(g) + C(s) 2 CO(g)
Reaksi kali ini berjalan endoterm (memerlukan panas) sehingga suhu tanur pada bagian itu menjadi sekitar 1.300o C.
d. Gas CO yang
terbentuk dan kokas yang ada siap mereduksi bijih besi (Fe2O3). Reuksi ini
dapat berlangsung dalam beberapa tahap, yaitu:
1.) Pada bagian atas tanur, Fe2O3 direduksi menjadi Fe3O4 pada suhu 500o C.
3 Fe2O3(s) + CO(g) 2 Fe3O4(s) + CO2(g)
2.) Pada bagian yang lebih rendah, Fe3O4 yang terbentuk akan direduksi menjadi FeO pada suhu 850o C.
Fe3O4(s) + CO(g) 3 FeO(s) + CO2(g)
3.) Pada bagian yang lebih bawah lagi, FeO yang terbentuk akan direduksi menjadi logam besi pada suhu 1.000o C.
FeO(s) + CO(g) Fe(l) + CO2(g)
1.) Pada bagian atas tanur, Fe2O3 direduksi menjadi Fe3O4 pada suhu 500o C.
3 Fe2O3(s) + CO(g) 2 Fe3O4(s) + CO2(g)
2.) Pada bagian yang lebih rendah, Fe3O4 yang terbentuk akan direduksi menjadi FeO pada suhu 850o C.
Fe3O4(s) + CO(g) 3 FeO(s) + CO2(g)
3.) Pada bagian yang lebih bawah lagi, FeO yang terbentuk akan direduksi menjadi logam besi pada suhu 1.000o C.
FeO(s) + CO(g) Fe(l) + CO2(g)
e. Besi cair yang
terbentuk akan mengalir ke bawah dan mengalir di dasar tanur.
f. Sementara itu, di
bagian tengah tanur yang bersuhu tinggi menyebabkan batu kapur terurai menurut
reaksi:
CaCO3(s) CaO(s) + CO2(g)
g.Kemudian di dasar tanur CaO akan bereaksi dengan pengotor dan membentuk terak (slag) yang berupa cairan kental. Reaksinya sebagai berikut:
CaO(s) + SiO2(s) CaSiO3(l)
3 CaO(s) + P2O5(g) Ca3(PO4)2(l)
CaO(s) + Al2O3(g) Ca(AlO2)2(l)
h.Selanjutnya, besi cair turun ke dasar tanur sedangkan terak (slag) yang memiliki massa jenis lebih rendah daripaba besi cair akan mengapung di permukaan dan keluar pada saluran tersendiri.
CaCO3(s) CaO(s) + CO2(g)
g.Kemudian di dasar tanur CaO akan bereaksi dengan pengotor dan membentuk terak (slag) yang berupa cairan kental. Reaksinya sebagai berikut:
CaO(s) + SiO2(s) CaSiO3(l)
3 CaO(s) + P2O5(g) Ca3(PO4)2(l)
CaO(s) + Al2O3(g) Ca(AlO2)2(l)
h.Selanjutnya, besi cair turun ke dasar tanur sedangkan terak (slag) yang memiliki massa jenis lebih rendah daripaba besi cair akan mengapung di permukaan dan keluar pada saluran tersendiri.
Hasil Pengolahan Besi
1. Besi Kasar (pig iron) atau Besi Gubal
Besi cair yang keluar dari dasar tanur disebut dengan besi kasar (pig iron). Besi kasar mengandung 95% besi, 34% karbon, sisanya berupa fosfor, silikon dan mangan.
Besi cair yang keluar dari dasar tanur disebut dengan besi kasar (pig iron). Besi kasar mengandung 95% besi, 34% karbon, sisanya berupa fosfor, silikon dan mangan.
2.
Besi Tuang (cast iron)
atau Besi Cor
Jika pig iron dibuat menjadi bentuk cetakan maka disebut besi tuang atau besi cor.
Jika pig iron dibuat menjadi bentuk cetakan maka disebut besi tuang atau besi cor.
3. Besi Tempa (wrought iron)
Besi tempam mengandung kadar karbon yang cukup rendah (0,05 – 0,2%). Besi tempa ini cukup lunak untuk dijadikan berbagai perlatan seperti sepatu kuda, roda besi, baut, mur, golok, cangkul dan lain sebagainya.
Besi tempam mengandung kadar karbon yang cukup rendah (0,05 – 0,2%). Besi tempa ini cukup lunak untuk dijadikan berbagai perlatan seperti sepatu kuda, roda besi, baut, mur, golok, cangkul dan lain sebagainya.
Kegunaan Besi dalam kehidupan sehari-hari
Besi merupakan logam paling biasa digunakan di
antara semua logam, yaitu merangkumi sebanyak 95 peratus daripada semua tan
logam yang dihasilkan di seluruh dunia. Gabungan harganya yang murah dengan
kekuatannya menjadikan ia amat diperlukan, terutamanya dalam penggunaan
seperti kereta, badan kapal bagikapal besar, dan komponen struktur bagi bangunan. Besi waja merupakan aloi
besi paling dikenali, dan sebahagian dari bentuk yang dibentuk oleh besi
termasuk:
Besi mentah atau Pig iron yang
mengandungi 4% – 5% karbon dengan sejumlah bendasing seperti belerang, silikon dan fosforus. Kepentingannya adalah
ia merupakan perantaraan daripada bijih besi kepada besi tuang dan besi waja.
Besi tuang (Cast
iron) mengandungi 2% – 3.5% karbon dan sejumlah kecilmangan. Bendasing yang terdapat di dalam besi mentah yang dapat memberikan kesan
buruk kepada sifat bahan, seperti belerang dan fosforus, telah dikurangkan
kepada tahap boleh diterima. Ia mempunyai takat lebur pada julat 1420–1470 K,
yang lebih rendah berbanding dua komponen utamanya, dan menjadikannya hasil
pertama yang melebur apabila karbon dan besi dipanaskan serentak. Sifat
mekanikalnya berubah-ubah, bergantung kepada bentuk karbon yang diterap ke dalam aloi. Besi tuang 'putih' mengandungi karbon
dalam bentuk cementite, atau besi karbida.
Besi karbon mengandung antara 0.5% dan 1.5% karbon, dengan sejumlah kecil mangan, belerang, fosforus, dan silikon.
Besi tempa (Wrought
iron) mengandung kurang daripada 0.5% karbon. Ia
keras, mudah lentur, dan tidak mudah dilakurkan berbanding dengan besi mentah.
Ia mempunyai sejumlah kecil karbon, beberapa persepuluh peratus. Jika
ditajamkan menjadi tirus, ia cepat kehilangan ketajamannya.
Besi aloi (Alloy
steel) mengandungi kandungan karbon yang
berubah-ubah dan juga logam-logam lain, seperti kromium, vanadium, molibdenum, nikel, tungsten dsb.
Besi oksida (III) digunakan dalam penghasilan storan magnetik dalam komputer. Ia sering dicampurkan dengan bahan lain, dan
mengekalkan ciri-ciri mereka dalam larutan.
DAFTAR
PUSTAKA
Cotton, Wilkinson.
1989. Kimia Anorganik Dasar. UI-Press. Jakarta
http://www.wikipedia.com id,
Wikipedia.org/wiki/Besi (Situs Ensiklopedi Wikipedia)
Kartini, N, dkk.
2001. Kimia Bumi Aksara. Jakarta
Keenan, Charles. W.
1992. Kimia untuk Universitas Jilid 2. Erlangga : Jakarta.
Oxtoby, David.W.
2003. Prinsip-Prinsip Kimia Modern Jilid II.
Erlangga: Jakarta.
Sudjana, Atep.
2004. Sains Kimia. Galaxy Puspa Mega: Bekasi.
Syukri, S. 1999. Kimia
Dasar 3. ITB: Bandung.
Purba, Michael. 2003. Kimia 2000 Untuk SMU Kelas 3.
Jakarta : Erlangga
Balai Pustaka Jakarta.1997. Jendela Iptek Kimia.
Jakarta : Balai Pustaka
Keenan. Kleinferter. Wood. 1993. Kimia untuk
Universitas. Jakarta : Erlangga.
Prabawa, Hadi. Jayaprana, Sandya. 1997. ILMU KIMIA
untuk SMU. Jakarta : Erlangga.
Dorin, Henry. 1987. Chemistry The Study of Matter.
USA: Allyn & Balcon
Nahadi. 2007. Intisari Kimia SMA. Bandung :
Pustaka Setia. www.scribd.com
www.scribd.com
Besi adalah logam transisi yang paling banyak dipakai karena relatif melimpah di alam dan mudah diolah. Besi murni tidak begitu kuat, tetapi bila dicampur dengan logam lain dan karbon didapat baja yang sangat keras. Biji besi biasanya mengandung hematite (Fe2O3) yang dikotori oleh pasir (SiO2) sekitar 10 %, serta sedikit senyawa sulfur, posfor, aluminium dan mangan.(Syukri ,1999 : 623) Jasa Penulis Artikel jual kardus bekas
BalasHapus